Di kabarkan dalam berita bola online kami hari ini bahwa 11 warga Mulia terluka dikala perseteruan antar golongan terjadi Jumat (18/8). Dua diantara warga terluka terkena serpihan peluru. Dua warga sipil yang terkena peluru dan serpihannya masih si kecil si kecil merupakan Gision Yoman (3 th) terkena serpihan di kaki kiri dan Onal Telenggen (13 th) terkena luka dilengan kiri, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal terhadap Antara, di Jayapura, Jumat (18/8). Ia mengatakan, berseteru antar golongan masyarakat yang terjadi itu bermula dari kasus pencurian kayu bakar milik Nutea Wenda. Dan ikuti pula wacana sepak bola online kami lainnya sobat.
Kayu hal yang demikian dipasarkan Bongkar Telenggen terhadap salah satu perusahaan di Mulia merupakan PT Irwan sehingga Nutea Wenda melaporkannya ke Polres Puncak Jaya di Mulia. Mendapat laporan hal yang demikian, kata Kombes Kamal, polisi bersama Nutea yang didampingi temannya ke TKP dan membawa barang bukti berupa satu truk kayu bakar dan tersangka dibawa ke kantor polisi. Saat sedang dilaksanakan penyelesaian, tiba-tiba salah satu keluarga pelaku pencurian yang berada di luar kantor polisi menikam keluarga pemilik kayu sampai terjadi berseteru antar kedua golongan.
"Walhasil polisi mengamankan 41 orang untuk diperiksa berkaitan kasus penusukan," kata Kombes Kamal. Kabid Humas Polda Papua mengatakan, selain mengamankan 41 orang yang merupakan keluarga pelaku pencurian yang juga penusukan, polisi mengamankan puluhan senjata tradisional dan senjata tajam. Selain kedua si kecil yang terkena luka tembak tercatat sembilan lainnya yang menjadi korban perseteruan merupakan Peipen Wonda (30 th) mengalami luka tikam dipunggung, Irkos Wonerengga (35 th) luka panah dileher, Ainus Tabuni (25 th)luka panah, Ominus Telenggen (37 th) terkena serpihan peluru.
"Kemudian Iteki Tabuni (23 th) terkena serpihan peluru, Detenus Jikwa luka tembak, Yotinus Telenggen (30 th) luka panah, Itenus Tabuni (16 th) luka kena batu, Inungga Wonda (30 th) luka tembak," kata Kombes Kamal. Legia Warsawa, Apollon Limassol, dan Aberdeen dijatuhi denda oleh UEFA menyusul kerusuhan penonton pada bulan ini. Berharap diumumkan badan sepak bola Eropa itu pada Jumat (18/8). Klub Polandia itu menghadapi denda paling berat, sebesar 35 ribu euro untuk spanduk terlarang pada pertandingan kualifikasi Liga Champions dikala mereka menjamu Astana pada 2 Agustus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar