Timnas Indonesia U-16 menargetkan kemenangan ketika melawan Thailand pada lomba kedua Grup A Piala AFF U-15, di Institute of Physical Education (IPE) Campus Stadium, Chonburi, Thailand pada Selasa (11/7). Demi menjadikan kemenangan, pelatih timnas U-16 Fakhri Husaini memohon dukungan moril dari segala rakyat Indonesia. "Kami harapkan doa dari masyarakat Indonesia, untuk mendoakan perjuangan kami" kata Fakhri dalam keterangan media terhadap wartawan, Senin (10/7). Pelatih 51 tahun itu mengatakan, seusai lomba melawan Myanmar pada Ahad (9/7). Dan ikuti juga wacana sepak bola online lainnya seperti dalam artikel kami ; Djajang Berlaga PSSI Dan PT Lib Tegas Ia Wasit
Dimana para pemainnya seketika masuk ke masa pemulihan. Pada Seni, para pemain menjalani latihan fisik ringan dan turun ke lapangan. Melainkan, ia memastikan segala pemainnya dalam keadaan prima. Pertandingan antara regu junior Indonesia dan Thailand nanti, yakni perjumpaan pertama pada lomba resmi dalam lima tahun terakhir. Dalam dua kali gelaran Piala AFF U-15 terakhir, Indonesia terpaksa absen lantaran sanksi FIFA terhadap PSSI. Pada 2014 Piala AFF U-15 vakum. Pada 2013, giliran skuat junior regu Gajah Putih yang absen. Aku Piala AFF U-16 2012, kedua negara memilih tidak ambil bagian.
Kedua kesebelasan tercatat pernah bersua pada Piala AFF U-16 2011 di Laos. Kedua kesebelasan, ketika itu sama-sama tergabung dalam Grup A. Regu lomba di New Laos Stadium di Vientiane, Laos, Thailand berhasil mengatasi Indonesia 2-0. Kekalahan hal yang demikian membuat Indonesia tidak lolos fase grup. Aku Thailand, ketika itu berhasil melaju ke final, dan mengangkat trofi juara yang kedua kalinya. "Tidak ada permintaan hal yang demikian. Berdasarkan sejauh ini, pemain yang naturalisasinya diusahakan PSSI yakni Ezra Walian" ujar Wakil Ketua Departemen Juara Nasional PSSI Fanny Riawan.
Dalam pernyataan resminya yang diterima di Jakarta, Senin (10/7). Fanny juga menceritakan Spasojevic belum pernah menjalankan pertemuan resmi dengan pihak PSSI terkait permasalahan hal yang demikian. Bijaksana membeberkan, tidak gampang memastikan untuk menjadikan seorang pesepak bola asing menjadi warga negara Indonesia. "Kebijakan itu memerlukan analitik yang komprehensif, khususnya memastikan kebutuhan regu nasional Indonesia" kata ia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar